Briket Sampah jadi Uang
Dengan di canangkannya konversi minyak tanah ke gas di berbagai wilayah di indonesia membuat para ibu rumah tangga kawatir dengan dapurnya yang bergantung dengan minyak tanah. Selain itu, gas merupakan hal yang sangat awam bagi sebagian penduduk indonesia yang masih menggunakan kompor minyak atau bahkan kayu.
Banyak penduduk indonesia masih lebih memilih bertahan menggunakan minyak tanah yang sekiranya lebih aman dari pada gas elpigi yang riskan meledak.
Namun di sisi lain dengan keadaan yang sama ada sebuah solusi yang cukup efektif menanggapi problema yang ada di masyarakat indonesia. Briket merupakan sebuah solusi yang aman dan murah yang cukupdi percaya di masyarakat indonesia. Karena briket terbuat dari bahan - bahan organik yang mudah terbakar yang yang di olah menjadi berbagai bentuk yang kadar airnya harus di bawah 12% dengan ukuran sesuai cetakan.
Briket kini banyak di perjual belikan baik untuk rumah tangga maupun industri. Secara umum briket dapat di buat dengan berbagai jenis bahan organik di antaranya limbah temabaku, sampah dedaunan, jerami padi, sekam padi, serbuk gergaji.
Briket merupakan ladang bisnis yang sangat mengiurkan dengan keuntungan yang cukup lumayan dengan di dukung limbah - limbah sampah yang mudah di dapatkan di lingkungan sendiri. Selain menjadi ladang bisnis yang sangat mengiurkan, briket juga mampu menanggulangi sampah yang ada di lingkungan masyarakat yang di masa sekarang banyak menimbulkan permasalahan, baik dari bau maupun penyakit.
Untuk 1 karung briket sampah di hargai 30 ribu dengan bobot 20 kilogram ini sangatlah terhitung murah, karena satu kilogram briket mampu bertahan kurang lebih 2 jam. Perlu teknologi ramah lingkungan, briket lah pilihannya.
0 komentar:
Posting Komentar