Agrobisnis : Trisik Lumbung Kambing

Kambing Melimpah di Pantai Trisik


Trisik merupakan salah satu desa yang terletak di pesisir pantai pulau jawa. Sidorejo, itulah nama dusun yang di dalamnya adalah lingkungan pertanian dan perikanan. Kawasan trisik merupakan kawasan yang di kelilingi sawah, sungai, laguna dan pantai. Ada sebuah kelompok tani yang di dalamnya terdapat banyak petani yang memiliki berbagai profesi selain bertani seperti pedagang, bisnismen, PNS, karyawan, dan yang pasti nelayan.

Selain itu daerah trisik juga memiliki potensi yang sangat besar dengan wilayah persawahan yang luas lebih dari 500 hektar sawah dan termasuk perkampungannya. Kambing merupakan salah satu potensi Sumber Daya Alam yang terbaharui.

Di kawasan trisik sangatlah melimpah pakan ternak seperti kambing dan sapi seperti rumput yang berada di sekitar sawah. Penggembalaan adalah cara utama yang di lakukan para petani yang memiliki kambing. Banyak sumber makanan ternak yang berada di trisik dan sekitarnya.

Salah satunya adalah pinggiran laguna yang banyak di tumbuhi rumput - rumputan yang di mana rumput dapat hidup karena sumber air yang melimpah di laguna. Biasanya aktifitas penggembalaan di lakukan pagi sehabis mengurusi sawah antara jam 08.00 sampai jam 11.00 dan sore hari antara jam 13.00-15.30. Yang di mana saat - saat tersebut merupakan waktu yang bagus memberi pakan kambing karena rumput dalam keadaan berfotosintesis sehingga kadar CO2 lebih rendah.

Di kalah Idul Adha banyak pembeli yang berasal dari sekitar daerah trisik maupun luar daerah yang membeli kambing kambing yang berasal dari trisik. Banyak pula pelanggan yang sering mengambil kambing di hari - hari biasa untuk di jadikan bahan olahan toseng kambing, sate kambing, gulai kambing dan yang lainnya.

Dari segi ekonomi kambing gembala tidak memerlukan banyak biaya, namu di perlukan ketlatenan dan kesabaran untuk merawatnya. Karena kambing gembala hanya memerlukan tempat dan suplemen tambahan agar tetap sehat.

Bukti potensi ternak kambing yang pernah saya lakukan. Sekitar dua tahun yang lalu saya mempunyai tabungan dari sisa hasil jaga parkir di sebuah toko sebanyak Rp.800.000,- . Ketika itu Ramak(panggilan untuk simbah saya) menawari kambing milik saudaranya yang sedang membutuhkan uang.

Saat itu kambing saya hargai Rp.600.000,- kemudian saya titipkan pada seorang penggembala selama 2 bulan. Menjelang Idul Adha harga kambing melonjak menjadi sekitar Rp.1.200.000,- lebih. Kemudian kambing saya saya jual pada salah seorang saudara yang membutuhkan di hargai Rp.1.100.000,-. Untuk penggembala meminta Rp.100.000 untuk 2 bulan perawatan tersebut dan Rp.100.000,- berbagi rizki dengan simbah saya.

Laba yang saya dapat bersih adalah Rp.300.000,- tanpa capek ataupun berbau - bau dengan kambing. memang rizki gak kemana bila mau berusaha. Allah pasti selalu memberi jalan pada mahluknya yang mau berusaha.

Semoga dapat menjadi referensi bagi anda yang ingin membuka usaha budidaya kambing atau pun yang sedang bingung memutarkan modalnya.

Selamat mencoba,,,!!!!



pantai trisik, kambing, pantai, trisik, bisnis, agrobisnis, rumput, kawasan trisik, idul adha, budidaya kambing, budidaya, menggembala, gembala, sungai, laguna, sawah,

0 komentar:

Posting Komentar