Javanews 02/03/2012, Kabar terkini dunia pertanian yang melanda wilayah trisik yang terkenal sebagai penghasil palawija yang cukup baik. Melon adalah salah satu komoditi pertanian yang cukup mendongkrak ekonomi para petani palawija.
Di saat yang kurang baik, para petani di desa trisik wilayah kulon progo ini cukup mendapatkan hasil yang cukup membuat hati mereka senang. Karena cuaca yang saat ini tidak menentu membuat tanaman palawija melon salah satunya tidak dapat di maksimalkan perkembangannya karena hama yang menyerang seperti lalat buah yang banyak di saat musim hujan.
Pak Triyono salah seorang petani di desa trisik ini menuturkan : "tanaman melon bila perawatannya tidak benar maka mudah terkena hama penyakit, perawatan di mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemupukan dan penyiraman harus benar - benar di jadwal sesuai usia tanaman melon. Jika tidak maka tanaman tidak dapat tumbuh maksimal, tanaman hanya kecil, daun terdapat bercak dan yang lain. ungkapnya mewakili kelompok Tani Maju II.
Selain itu harga melon juga terpengaruh dengan keadaan musim. Misalnya musim hujan melanda selama 2 hari saat menjelang musim panen. Itu dapat membuat harga melon jatuh secara drastis. Secara umum para tengkulak menurunkan harga di atas 30%.
Petani juga yang merasakan getahnya di saat palawijanya seperti melon pasca panen. Biasanya para tengkulak membayarkan DP sekitar 20% sebelum panen. Namun yang terjadi setelah panen usai banyak tengkulak yang masih mempunyai hutang kepada petani karena para tengkulak tidak berusaha membayarkan. Uang di bayarkan pun setelah di tagih para petani yang membutuhkan dana secepatnya.
Ungkap Ibu Jumilah istri dari Bapak Triyono atas pembayaran yang telat kepada Arifin Weblog , "Tiga tahun yang lalu saat melon harganya luar biasa kami dapat keuntungan besar dari penjualan melon, kebanyakan dari petani menjual melonnya dengan sistem tebas. Pada umumnya setiap 1 kepek sekitar 600 batang tanaman melon ini terjual dengan harga 3 juta rupiah. Saat itu melon kami di beli dengan harga 17 juta, namun sampai saat ini tiga tahun berlalu masih sekita 30% uang yang menjadi hak kami belum terbayarkan. Saat di tagih mungkin hanya di kasih 300 ribu - 1 juta namun terkadang pun tak dapat apa - apa, itu pun kami masih terbelenggu hutang pada Bank untuk modal menenam kami". keluh ibu jumilah atas apa yang di alaminya.
petani, melon, harga melon, palawija, trisik, kulon progo,
0 komentar:
Posting Komentar